Benarkah Flanel Cepat Gerah? Ini Fakta yang Sering Salah Kaprah
Kalau kamu pernah dengar orang bilang, “Jangan pakai flanel, nanti gerah!”, kemungkinan besar itu datang dari pengalaman dengan flanel yang memang kualitasnya pas-pasan. Padahal, bahan flanel yang bagus — apalagi flanel katun seperti yang dipakai Nuefelt — justru punya karakteristik yang lebih breathable, lebih ringan, dan makin nyaman setelah dicuci berkali-kali.
Biar lebih jelas, mari kita kupas kenapa mitos ini terus beredar, dan apa sebenarnya yang membuat flanel tidak gerah, kalau kualitasnya tepat.
1. Banyak Flanel di Pasaran Pakai Campuran Polyester (dan Ini yang Bikin Gerah)
Asal-usul mitos “flanel itu panas” biasanya dari flanel yang materialnya bukan 100% katun, tapi campuran polyester untuk menekan biaya produksi.
- Polyester menahan panas tubuh
- Sirkulasi udara kurang
- Kalau dipakai di siang hari jadi lembap dan bikin nggak nyaman
Makanya banyak orang punya pengalaman buruk pakai flanel, terutama yang dijual murah di pasar atau online.
Berbeda dengan flanel katun seperti milik Nuefelt.
Karena 100% katun, permukaan kainnya lebih “bernafas”, panas lebih mudah keluar, dan dipakai berjam-jam pun tetap adem. Bahkan setelah dicuci beberapa kali, serat katunnya makin lembut dan makin nyaman dipakai.
2. Tekstur Flanel Katun Itu Lebih Ringan, Bukan Berat dan Menumpuk
Flanel memang identik dengan tampilan kotak-kotak, sehingga banyak orang membayangkan kainnya tebal. Padahal, flanel hadir dalam berbagai weight atau ketebalan.
Flanel murah cenderung tebal tapi kaku. Ini yang bikin penggunanya cepat keringetan.
Flanel yang bagus justru:
- Ringan
- Jatuhnya halus
- Masih hangat tanpa terasa “sesak”
Nuefelt memilih flannel katun dengan tekstur ringan yang fleksibel dan mengikuti gerakan tubuh. Wajar kalau banyak pengguna bilang, “Kok dipakai harian gak gerah ya? Enak banget malah.”
3. Katun Lebih Mudah Menyerap Keringat — dan Ini Kunci Kenyamanan
Ketika tubuh panas, hal pertama yang terjadi adalah keringat. Dan keringat yang tidak terserap akan menjadi pemicu utama rasa gerah.
Bahan yang benar-benar katun punya kemampuan menyerap dan melepas kelembapan jauh lebih baik daripada campuran sintetis.
Serat flanel katun Nuefelt:
- Menyerap keringat cepat
- Mengurangi rasa lembap
- Bikin tubuh tetap adem meski dipakai dari pagi sampai malam
Ini kenapa flanel katun sebenarnya ideal buat aktivitas harian, bukan cuma buat cuaca dingin.
4. Flanel Katun Semakin Lembut Setelah Dicuci, Bukan Semakin Berat
Salah satu alasan orang merasa gerah dengan flanel murahan adalah karena semakin lama dipakai teksturnya jadi menggumpal dan lapisannya jadi “panas”.
Sebaliknya, flanel katun yang berkualitas bagus justru semakin nyaman setelah beberapa kali cuci. Seratnya membuka sedikit, permukaannya halus, dan ruang udara antar serat lebih banyak — bikin kenyamanannya meningkat.
Pada produk seperti Nuefelt yang self-manufacture, hasil jahitan yang rapi dan konsisten juga membantu kain jatuh lebih enak dan gak bikin badan terasa “terbungkus”.
5. Motif Flanel Tidak Menentukan Gerah atau Enggaknya
Beberapa orang ngira flanel itu panas karena melihat motif kotak-kotaknya jadi menganggap bahan ini pasti tebal.
Padahal motif hanya visual, yang menentukan adem atau tidaknya adalah:
- Material dasarnya (katun vs polyester)
- Kepadatan tenun
- Ketebalan kain
- Finishing setelah proses produksi
Flanel katun seperti Nuefelt cenderung punya ketebalan sedang—cukup untuk memberi bentuk, tapi tidak berlebihan sampai membuat badan cepat panas.
6. Flanel Enak Dipakai di Banyak Situasi, Tidak Harus Cuaca Dingin
Salah satu salah kaprah terbesar: flanel = baju musim dingin.
Padahal untuk iklim tropis, flanel katun justru bekerja sangat baik:
- Adem dipakai outdoor
- Tidak gerah saat indoor AC
- Tidak bikin lengket
- Dan tetap terlihat rapi
Di Indonesia, justru flanel katun banyak dipakai grab driver, pekerja lapangan, sampai anak kampus — karena ringan tapi tetap sopan.
Nuefelt merancang produknya agar bisa dipakai di banyak aktivitas harian tanpa terasa sumuk.
7. Kenyamanan Flanel Juga Ditentukan Kualitas Jahitan
Kemeja flanel yang bikin gerah bukan hanya soal bahan, tapi juga struktur pembuatannya. Jahitan yang terlalu kaku, bagian ketiak sempit, atau desain yang tidak mengikuti anatomi tubuh bisa membuat gerakan terbatas dan sirkulasi panas kurang.
Dengan jaitan rapi dan pola cutting yang disesuaikan untuk pemakaian harian, flanel Nuefelt terasa lebih lega dan natural saat dipakai — bikin aliran udara lebih baik dan mengurangi rasa pengap.
Flanel Itu Tidak Gerah — Flanel Murah yang Bikin Gerah
Masalahnya bukan pada flanel, tapi pada kualitas flanel yang kamu pilih.
Flanel katun yang bagus seperti yang dipakai Nuefelt terbukti:
- Adem
- Menyerap keringat
- Teksturnya ringan
- Nyaman dipakai seharian
Jadi kalau kamu pernah punya pengalaman buruk pakai flanel, besar kemungkinan itu karena bahannya bukan katun, atau proses pembuatannya asal-asalan.
Kalau flanel dibuat dengan material tepat, cutting yang benar, dan finishing yang rapi, hasil akhirnya beda jauh: lebih adem, lebih nyaman, dan cocok buat daily outfit.











