5 Kesalahan Saat Membeli Kemeja Flanel yang Sering Dianggap Sepele
Banyak pria suka flanel karena nyaman, fleksibel dipakai di berbagai suasana, dan punya vibe yang tenang tanpa harus diusahakan. Tapi lucunya, justru karena kelihatan simpel, banyak orang asal beli flanel tanpa tahu apa yang sebenarnya menentukan kualitasnya. Hasilnya, baru dipakai beberapa kali sudah berbulu, benang keluar, bahannya kaku, atau warnanya pudar.
Kalau kamu termasuk yang sering kecewa setelah beli flanel, bisa jadi kamu tanpa sadar melakukan beberapa kesalahan berikut. Dan menariknya, semua kesalahan ini sebenarnya mudah banget dihindari kalau tahu apa yang harus diperhatikan. Mari kita bahas satu per satu, lebih dalam dan lebih detail.
Tidak Memperhatikan Jenis Materialnya
Ini kesalahan paling sering terjadi. Banyak orang mengira semua flanel itu sama, padahal materialnya bisa sangat berbeda. Ada flanel campuran polyester yang terasa panas, ada yang terlalu tebal sampai gerah, ada juga yang kasar dan bikin gatal saat bersentuhan dengan kulit.
Flanel katun 100 persen jauh lebih nyaman untuk pemakaian harian karena seratnya punya sifat menyerap keringat dan terasa lebih lembut setelah dicuci beberapa kali. Flanel jenis ini biasanya lebih stabil, tidak cepat berbulu, dan lebih adem.
Ini juga yang menjadi standar kualitas di Nuefelt. Mereka menggunakan flanel katun dengan karakter ringan, breathable, dan makin lembut setelah dicuci. Jadi, kalau kamu menemukan flanel yang terasa kaku, agak licin, atau gatal, kemungkinan besar materialnya bukan katun murni.
Hanya Fokus Pada Motif, Tidak Pada Tekstrur
Motif adalah daya tarik pertama flanel—kotak besar, kotak kecil, warna earthy, warna gelap, semuanya punya karakter. Tapi kalau terlalu fokus pada motif, banyak orang melewatkan hal yang justru sangat menentukan kenyamanan: tekstur.
Tekstur flanel yang bagus biasanya terasa lembut, halus, dan ringan. Tekstur yang terlalu kasar sering menandakan proses finishing yang kurang baik atau bahan yang murah. Di sisi lain, tekstur yang terlalu tebal bisa membuat kemeja terasa panas dipakai.
Flanel berkualitas seperti yang dibuat Nuefelt punya karakter unik: ringan tetapi tetap hangat jika diperlukan, dan semakin lembut setiap kali dicuci. Tekstur semacam ini sangat ideal untuk pemakaian harian.
Tidak Mengecek Kerapian Jahitan
Banyak orang berpikir flanel itu pakaian santai, jadi mereka tidak terlalu memerhatikan jahitan. Padahal kerapian jahitan justru menentukan seberapa lama flanel bisa bertahan.
Flanel berkualitas biasanya punya jahitan yang rapi dan kuat terutama di area kancing, bahu, dan samping badan. Jika ada jahitan yang mudah terurai atau bagian dalam yang berantakan, kemungkinan besar kemeja akan cepat rusak atau bentuknya berubah setelah beberapa kali dicuci.
Salah satu keunggulan Nuefelt adalah produksi self-manufacture sehingga kontrol kualitas bisa dijaga ketat. Jahitan rapi adalah hal wajib, bukan bonus.
Tidak Mencoba Menggerakkan Badan Saat Mencoba
Ini kesalahan yang sederhana tetapi efeknya besar. Banyak orang hanya berdiri diam saat mencoba flanel, padahal kemeja itu dipakai untuk aktivitas, bukan hanya untuk dipajang.
Cobalah gerakkan tangan ke depan, ke belakang, angkat sedikit, dan putar badan. Flanel yang berkualitas harus tetap terasa nyaman saat tubuh bergerak. Tidak boleh ada rasa tertarik, ketat di bahu, atau gesekan kasar di lengan.
Karena flanel identik dengan gaya santai, penting sekali memilih yang memberikan keleluasaan gerak. Nuefelt secara spesifik merancang flanel untuk dipakai daily, jadi cutting-nya dibuat supaya badan bebas gerak tanpa terlihat kebesaran.
Terjebak Harga Murah Tanpa Mempertimbangkan Durabilitas
Murah bukan berarti jelek, tetapi harga terlalu murah sering mengorbankan beberapa kualitas penting seperti material, jahitan, atau proses pewarnaan. Akibatnya, kemeja tidak awet, cepat berbulu, atau warnanya memudar setelah beberapa kali dicuci.
Flanel yang bagus biasanya lebih tahan lama walaupun harganya sedikit lebih tinggi. Kalau dihitung-hitung, flanel berkualitas sebenarnya lebih murah dalam jangka panjang karena kamu tidak perlu sering beli baru.
Nuefelt mengambil posisi tengah: harga tetap terjangkau, tapi material dan produksinya serius. Di sinilah nilai sebenarnya muncul, yaitu flanel yang bisa kamu pakai bertahun-tahun tanpa drama berbulu atau bentuk berubah.
Penutup
Membeli flanel sebenarnya mudah, tapi mendapatkan flanel yang benar-benar nyaman, awet, dan cocok untuk pemakaian sehari-hari membutuhkan perhatian lebih. Dengan menghindari lima kesalahan di atas, kamu bisa menemukan flanel yang bukan hanya enak dipakai, tetapi juga bisa menjadi favorit jangka panjang.
Kalau kamu ingin flanel yang memenuhi semua ciri kualitas—material katun 100 persen, tekstur nyaman, jahitan rapi, dan cocok dipakai aktivitas harian—maka standar seperti yang dilakukan Nuefelt adalah acuan yang aman untuk kamu pilih.
Kalau mau, aku bisa buatin versi yang lebih panjang, lebih storytelling, atau lebih teknis tentang ciri-ciri flanel bagus. Tinggal bilang aja ya.











